Rabu, 08 Maret 2017

Babi dan Gender





Peternak babi rumahan, Sayu Kade Putri (kiri) dan Ketut Parsa (kanan) memberi makan ternak babi di Keladian, Dauhwaru, Jembrana, Sabtu (21/5).

Perempuan sangat identik dengan babi sebagaihewan peliharaannya sedangkan  pria sangat identik dengan hewan peliharaan seperti sapi dan ayam jago. Dibandingkan dengan sapi dan ayam jago, cara memlihara babi tentunya lebih rumit. Hewan bermoncong panjang dan berhidung pesek adalah ciri khas dari Babi. Makan adalah prioritas utamanya dan tidur dikubangan adalah kehidupannya. Badannya yang gemuk adalah tujuan utama dari setiap pemeliharanya. Memelihara babi sangatlah rumit dan memerlukan tenaga yang kuat. Mulai dari memasak makanan babi yang dikenal dengan istilah dag-dag oleh masyarakat Bali, menyiram kotorannya, dan memandikannya. Tentu cara merawat babi yang tidak semudah merawat kucing atau anjing memerlukan keahlian yang khusus.keahlian seperti  memasak adalah pekerjaan perempuan. Sehingga dalam memelihara seekor babi tentu yang berperan banyak adalah perempuan. Apakah kenyataannya masih demikian?
Pada zaman dahaulu, di Bali kebanyakan yang memelihara babi adalah kaum perempuan. Hal tersebut dikarenakan dalam mengolah pakan untuk babi sangat memerlukan tenaga perempuan. dimulai dari mencari makanan babi seperti gedebong (batang pisang) hingga mengolahnya menjadi makanan yang dikenal dengan istilah dag-dag.  Selain dalam hal mengolah makanan babi yang rumit, kebanyakan perempuan Bali tidak memiliki pekerjaan dan hanya diam di rumah untuk mengurus keluarga. Hal tersebutlah yang menyebabkan perempuan di Bali lebih banyak memilih untuk memelihara hewan ternak salah satunya adalah babi.  
Seiring perkembangan zaman, babi yang identik sebagai hewan peliraan perempuan Bali sebagai mata pencaraharian mulai terbantahkan. Babi mulai dipelihara oleh banyak kaum pria di Bali saat ini. Apabila Babi menjadi ladang bisnis yang menjanjikan, hal tersebut karena Babi menjadi hewan yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat Bali. Babi dibutuhkan untuk upacara-upacara dan babi juga selalu dibutuhkan oleh warung-warung makan yang menjual Nasi Bali Guling. Cara merawat babi pun tidak serumit zaman dulu, saat ini makanan untuk babi sangat mudah didapatkan, tidak perlu memasak makanan babi lagi, tetapi cukup membeli ke toko yang sudah menyediakan bahan makanan Babi. Makanan babi mudah untuk didapatkan, tidak perlu memasak atau mencari Gedebong untuk makanan babi ke kebun. Hal tersebutlah yang membuat saat ini dalam merawat babi tidak lagi membutuhkan tenaga perempuan untuk memasaknya.
Perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman , bahwa babi lebih banyak dipelihara oleh kaum pria dapat dibuktikan dengan tiga orang kepala keluarga yang melakukan bisnis dengan beternak babi. Pada ketiga keluarga yang ditemui, yang menjalan sekaligus merawat babi adalah kaum pria. Babi dirawat dengan mudah, makanan babi tidak perlu dimasak. Makanan yang dibeli di toko cukup dicampurkan saja dengan tiga hingga empat macam makanan yang sudah jadi. Cara menyiram kotoran babi juga cukup dengan menghidupkan Sanio lalu air langsung mengalir dengan deras, kotoran babi tidak perlu dibersihkan menggunakan sapu seperti cara merawat babi seperti zaman dahulu yang dilakukan oleh kaum perempuan di Bali. Merawat babi tidak memerlukan tenaga yang ekstra, babi dapat dipelihara dengan cara yang modern.
Babi sudah tidak identik lagi dengan kaum perempuan yang merawatnya, tetapi babi mulai identik dengan kaum pria yang menjadikannya ladang bisnis yang sangat menjanjikan. Babi lebih mudah dirawat dalam urusan memberi makan dan membersihkan kotoranya. Kaum perempuan di Bali hanya berperan sedikit saja dalam merawat babi saat ini. Perempuan di Bali lebih fokus pada bisnis atau pekerjaan lainnya. Sehingga ladang bisnis beternak babi diambil alih oleh kaum pria di Bali saat ini.

1 komentar:

  1. saya sangat setuju admin, karena kebanyakan yang memelihara babi di Bali sebagian besar adalah perempuan, termasuk dalam mencari dan mengolah pakannya. hanya disaat memotong babi kaum laki-laki lebih banyak terlibat. meskipun jaman sekarang laki-laki juga mulai melakukannya karena bisnis ternak babi sangat memumpuni.

    BalasHapus