Peternak babi rumahan, Sayu Kade Putri
(kiri) dan Ketut Parsa (kanan) memberi makan ternak babi di Keladian, Dauhwaru,
Jembrana, Sabtu (21/5).
Perempuan
sangat identik dengan babi sebagaihewan peliharaannya sedangkan pria sangat identik dengan hewan peliharaan
seperti sapi dan ayam jago. Dibandingkan dengan sapi dan ayam jago, cara
memlihara babi tentunya lebih rumit. Hewan bermoncong panjang dan berhidung
pesek adalah ciri khas dari Babi. Makan adalah prioritas utamanya dan tidur
dikubangan adalah kehidupannya. Badannya yang gemuk adalah tujuan utama dari
setiap pemeliharanya. Memelihara babi sangatlah rumit dan memerlukan tenaga
yang kuat. Mulai dari memasak makanan babi yang dikenal dengan istilah dag-dag oleh masyarakat Bali, menyiram
kotorannya, dan memandikannya. Tentu cara merawat babi yang tidak semudah
merawat kucing atau anjing memerlukan keahlian yang khusus.keahlian
seperti memasak adalah pekerjaan
perempuan. Sehingga dalam memelihara seekor babi tentu yang berperan banyak
adalah perempuan. Apakah kenyataannya masih demikian?
Pada zaman dahaulu, di Bali kebanyakan yang memelihara babi adalah
kaum perempuan. Hal tersebut dikarenakan dalam mengolah pakan untuk babi sangat
memerlukan tenaga perempuan. dimulai dari mencari makanan babi seperti gedebong (batang pisang) hingga
mengolahnya menjadi makanan yang dikenal dengan istilah dag-dag. Selain dalam hal
mengolah makanan babi yang rumit, kebanyakan perempuan Bali tidak memiliki
pekerjaan dan hanya diam di rumah untuk mengurus keluarga. Hal tersebutlah yang
menyebabkan perempuan di Bali lebih banyak memilih untuk memelihara hewan
ternak salah satunya adalah babi.
Seiring perkembangan zaman, babi yang identik sebagai hewan
peliraan perempuan Bali sebagai mata pencaraharian mulai terbantahkan. Babi
mulai dipelihara oleh banyak kaum pria di Bali saat ini. Apabila Babi menjadi
ladang bisnis yang menjanjikan, hal tersebut karena Babi menjadi hewan yang
selalu dibutuhkan oleh masyarakat Bali. Babi dibutuhkan untuk upacara-upacara dan
babi juga selalu dibutuhkan oleh warung-warung makan yang menjual Nasi Bali
Guling. Cara merawat babi pun tidak serumit zaman dulu, saat ini makanan untuk
babi sangat mudah didapatkan, tidak perlu memasak makanan babi lagi, tetapi
cukup membeli ke toko yang sudah menyediakan bahan makanan Babi. Makanan babi
mudah untuk didapatkan, tidak perlu memasak atau mencari Gedebong untuk makanan babi ke kebun. Hal tersebutlah yang membuat
saat ini dalam merawat babi tidak lagi membutuhkan tenaga perempuan untuk memasaknya.
Perubahan yang terjadi seiring perkembangan zaman , bahwa babi
lebih banyak dipelihara oleh kaum pria dapat dibuktikan dengan tiga orang
kepala keluarga yang melakukan bisnis dengan beternak babi. Pada ketiga
keluarga yang ditemui, yang menjalan sekaligus merawat babi adalah kaum pria.
Babi dirawat dengan mudah, makanan babi tidak perlu dimasak. Makanan yang
dibeli di toko cukup dicampurkan saja dengan tiga hingga empat macam makanan
yang sudah jadi. Cara menyiram kotoran babi juga cukup dengan menghidupkan Sanio lalu air langsung mengalir dengan
deras, kotoran babi tidak perlu dibersihkan menggunakan sapu seperti cara
merawat babi seperti zaman dahulu yang dilakukan oleh kaum perempuan di Bali.
Merawat babi tidak memerlukan tenaga yang ekstra, babi dapat dipelihara dengan
cara yang modern.
Babi sudah tidak identik lagi dengan kaum perempuan yang
merawatnya, tetapi babi mulai identik dengan kaum pria yang menjadikannya
ladang bisnis yang sangat menjanjikan. Babi lebih mudah dirawat dalam urusan memberi
makan dan membersihkan kotoranya. Kaum perempuan di Bali hanya berperan sedikit
saja dalam merawat babi saat ini. Perempuan di Bali lebih fokus pada bisnis
atau pekerjaan lainnya. Sehingga ladang bisnis beternak babi diambil alih oleh
kaum pria di Bali saat ini.
saya sangat setuju admin, karena kebanyakan yang memelihara babi di Bali sebagian besar adalah perempuan, termasuk dalam mencari dan mengolah pakannya. hanya disaat memotong babi kaum laki-laki lebih banyak terlibat. meskipun jaman sekarang laki-laki juga mulai melakukannya karena bisnis ternak babi sangat memumpuni.
BalasHapus